BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman yang
sudah semakin modern seperti saat ini, komunikasi internasional sangat sering
terjadi. Arus informasi berjalan dengan cepat. Sebagai institusi yang
menyiapkan generasi yang aka datang, sekolah dan dunia pendidikan bertanggung
jawab untuk memberikan bekal kepada anak didik untuk menghadapi masa yang akan
datang. Salah satu jawabannya adalah dengan membekali siswa dengan keterampilan
berbahasa Inggris.
Pada pendidikan formal, bahasa Inggris telah menjadi mata pelajaran yang utama. Bahkan telah menjadi mata pelajaran yang diukur secara nasional dengan adanya ujian nasional mata pelajaran bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang penggunaannya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2006. Lebih lanjut lagi standar kompetensi dan kompetensi dasarnya telah ditentukan pada Peraturan Menteri Nomor 22Tahun 2006. Mata pelajaran bahasa Inggris ini diajarkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs/ SMP) dari kelas VII, VIII, dan IX.
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi
berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang
hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa
dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman siswa tentang keterkaitan antara
bahasa dengan budaya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:
1.
kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks
lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis
secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
2.
kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan
monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative,
dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata
bahasa, dan langkah-langkah retorika;
3.
kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik
(menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi
sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam
berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang
timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap
berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk
wacana).
Modul pendalaman
materi Bahasa Inggris tertdiri atas berbagai topik yang disesuaikan dengan
ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang terdapat dalam
Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Modul yang sedang Saudara baca
ini mengurai tentang aspek membaca dan menulis teks jenis Narrative dan
secara Spesifik membahas Standar Kompetensi: Membaca; Memahami makna dalam esai
pendek sederhana berbentuk narrative untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar, yang akan dijabarkan dalam Kompetensi Dasar: Membaca
nyaring bermakna teks fungsional dan esai pendek berbentuk narrative dengan
ucapan, tekanan dan intonasi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, serta
Merespon makna dan langkah retorika dalam esai pendek sederhana secara akurat,
lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks
berbentuk narrative.
Pada Standar
Kompetensi: Menulis; Mengungkapkan makna teks tulis fungsional dan esai pendek
sederhana berbentuk narrative untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, akan dijabarkan dalam Kompetensi Dasar: Mengungkapkan makna dan
langkah retorika dalam esai pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa
tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar dalam teks berbentuk narrative.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Modul pendalaman
materi bahasa Inggris tentang teks narrative ini terdiri dari lima bab. Dari
kelima bab tersebut terdapat dua bab yang memuat kegiatan belajar. Bab pertama
berisi tentang pendahuluan, bab ke dua berisi kegiatan belajar 1, bab ke tiga
berisi kegiatan belajar 2, bab ke empat berisi evaluasi, dan bab terakhir
adalah penutup.
Pada bab
pendahuluan memuat latar belakang, deskripsi singkat, standar kompetensi, peta
konsep, relevansi manfaat, tujuan, dan petunjuk penggunaan modul. Pada kegiatan
belajar 1 membahas tentang membaca teks narrative. Materi pokok yang
menjadi pembahasan pada bab tersebut meliputi pengertian, fungsi/ tujuan teks narrative,
generic structure teks narrative, dan linguistic feature teks
narrative. Sedangkan pada kegiatan belajar 2 pembahasan terfokus pada
menulis teks narrative. Materi pokok yang menjadi pembahasan adalah
penngertian dan langkah retorika penulisan teks narrative. Pada
masing-masing kegiatan belajar dilengkapi dengan rangkuman dari uraian materi,
latihan/ tugas, dan tes materi. Pada bab evaluasi memuat pengayaan dari
pembahasan-pembahasan yang ada dalam kegiatan belajar sebelumnya. Bab evaluasi
juga menyajikan soal-soal evaluasi yang dapat membantu pemahaman yang
menyeluruh pada isi pembahasan modul ini. Bab penutup memuat tindak lanjut dan
harapan.
Dengan isi modul
yang telah dirancang dan dipersiapkan sedemikian rupa, diharapkan dapat
membantu pemahaman para peserta diklat mengenai materi bahasa Inggris untuk
MTs, terutama tentang teks narrative. Kegiatan belajar 1 yang fokus
membahas membaca teks narrative diharapkan mampu meningkatkan
keterampilan membaca, sedangkan pada kegiatan belajar 2 yang fokus terhadap
pembahasan menulis teks narrative diharapkan mampu meningkatkan
ketrampilan menulis. Dengan demikian, para pengajar dapat memberikan bimbingan
kepada siswa-siswinya secara berintegrasi antara keterampilan membaca dan
menulis.
C. STANDARD KOMPETENSI
1.
Bahasa Inggris tingkat MTs tentang Narrative
(Membaca)
a.
SK: Membaca; Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual)
dalam berbagai teks tulis interaksional dan monolog terutama yang berbentuk narrative.
b.
KD: Menjelaskan membaca teks narrative.
c.
Indikator:
1) Membaca nyaring teks narrative dengan baik dan benar
2) Mampu mengidentifikasi berbagai informasi dalam teks narrative
3) Mampu mengidentifikasi fungsi komunikatif teks narrative
4) Mampu menyebutkan ciri kebahasaan teks narrative
5) Mampu mengidentifikasi langkah retorika teks narrative
2.
Bahasa Inggris tingkat MTs tentang Narrative
(Menulis)
a.
SK: Menulis; Mengungkapkan
berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks tulis
interaksional dan menolong terutama yang narrative.
b. KD: Menjelaskan menulis teks narrative.
c.
Indikator:
1) Mampu menyusun teks narrative
2)
Mampu menulis teks berbentuk narrative
dengan langkah retorika yang benar
D. PETA KONSEP
E. Relevansi / Manfaat
Modul ini
bermanfaat bagi peserta diklat agar:
1. Menguasai dalam pengembangan indikator pencapaian berdasarkan contoh
pengembangan yang tersedia.
2. Menguasai materi-materi pembelajaran Bahasa Inggris tentang teks narrative.
3. Menguasai kompetensi membaca dan menulis teks berjenis narrative.
4. Manjadi bahan kajian dalam rangka peningkatan penguasaan meteri
pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya teks narrative.
F.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat
diharapkan mampu memahami tentang teks berjenis narrative. Pemahaman
tidak hanya berhenti pada sekedar mengetahui pengertian teks narrative,
namun juga memahami bagian-bagian nya, dan ciri-ciri kebahasaannya.
2.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Secara khusus tujuan pembelajaran ini adalah
agar peserta diklat mampu:
a.
Mengembangkan pemahamannya tentang teks narrative
b.
Mampu mengenali teks dalam jenis narrative
c.
Mampu memahami bagian-bagian dalam teks
berjenis narrative
d.
Mengembangkan keterampilannya dalam hal
pemahaman bacaan berjenis narrative.
e.
Mengembangkan keterampilannya dalam hal
menuliskan teks dalam bentuk narrative.
G.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini
hendaknya digunakan sesuai dengan petunjuk berikut ini:
1.
Keseluruhan materi yang ada dalam modul
ini hendaknya dibaca secara seksama;
2.
Bab Pendahuluan merupakan informasi yang
menguraikan bagian penting dalam memahami modul ini; karena itu untuk memahami,
setiap peserta perlu saling tanya jawab atau diskusi baik dengan sesama peserta
maupun dengan pelatih/ narasumber;
3.
Modul akan lebih baik bila dipelajari
secara berkelompok untuk memahami hal-hal baik yang terkait dengan teknis
maupun teoretis;
4.
Bila ada materi-materi yang kurang
dipahami, peserta diklat dapat bertanya langsung kepada narasumber yang
menyampaikan materi modul ini;
5.
Tugas dan latihan yang terdapat pada
setiap bab harap dikerjakan tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu.
6.
Untuk menguji kemampuan terhadap
penguasaan modul ini, peserta agar mengerjakan soal-soal tes secara individu.
7.
Bila peserta belum mampu menjawab
sebagian besar dar soal yang ditampilkan dalam latihan maupun tes formatif,
perserta dapat mengulangi lagi dalam mempelajarinya agar setiap kompetensi yang
diharapkan dalam setiap babnya dapat peserta penuhi.
BAB
II
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMBACA TEKS NARRATIVE
A. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan
membaca teks narrative
B. MATERI POKOK
1.
Pengertian
2.
Fungsi teks narrative
3.
Generic Structure teks narrative
4.
Linguistic Feature teks narrative
C. URAIAN MATERI
Pada kegiatan
belajar ini akan difokuskan pada pembahasan membaca teks narrative. Materi
pokok pembahasan yang ada dalam uraian ini meliputi pengertian, fungsi/ tujuan
teks narrative, generic structure teks narrative, dan linguistic
feature teks narrative. Masing-masing sub pembahasan akan diuraikan
sebagai berikut.
1. Pengertian
Dalam uraian ini
kita akan membahas pengertian “membaca teks narrative”. Pengertian ini
mengupas pengertian membaca, teks, dan narrative. Membaca adalah
kegiatan untuk menangkap makna dari suatu teks. Nuttal (1982: 2) memberikan
definisi reading dengan suatu kegiatan yang berkaitan dengan understanding
and interpreting to get the meaning sense. Dari pengertian ini, kegiatan
membaca erat kaitannya dengan pemahaman yang diperoleh dari suatu bahasa tulis
yang disebut teks.
Sebuah teks adalah suatu bentuk tulisan yang memiliki makna
tertentu. Teks tidak harus dalam
wujud tulisan yang terangkai dalam paragraf panjang yang mungkin hingga beberapa
halaman, namun teks bisa saja hanya terdiri dari kalimat yang singkat. Yang
menjadi pokok perhatian suatu tulisan untuk disebut teks adalah adanya makna
yang dapat dipahami sesuai dengan konteksnya. Jadi teks dapat dipahami sebagai
suatu bentuk bahasa tulis yang memiliki makna tertentu yang sesuai dengan
konteksnya.
Dalam bahasa
tulis, kita akan menemukan berbagai macam bentuk teks, salah satunya adalah
jenis narrative. Teks jenis narrative adalah suatu jenis teks
yang memuat informasi sebagai hiburan bagi pembacanya. Teks jenis ini biasanya
memuat cerita fiktif dan termasuk kelompok teks yang berisi story.
Menurut Anderson & Anderson (2003: 8), narrative dapat
didefinisikan sebagai bagian dari teks yang menceritakan suatu dongeng yang
dalam hal tersebut bertujuan menghibur atau memberi informasi kepada pembaca
atau pendengar. Teks jenis narrative merupakan teks yang termasuk
dalam kelompok non-factual text; artinya teks henis ini berisi tentang hal yang
tidak nyata terjadi. Beberapa teks seperti novel fantasi, dongeng nina bobo,
sejarah fiksi, dan dongeng-dongeng termasuk dalam jenis teks narrative.
Dari seluruh
penjelasan di atas, telah dapat dimengerti tentang membaca, teks, dan teks
narrative. Dengan demikian diperoleh pengertian “membaca teks narrative”
adalah suatu kegiatan untuk memahami dan menangkap makna dari suatu tulisan
yang berisi informasi untuk memberikan hiburan (cerita) kepada pembacanya. Untuk
memahami makna teks ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Dalam teks narrative
dan juga jenis teks yang lain, untuk menangkap pesan yang ada dalam teks
pembaca harus mengerti tujuan teks, bagian-bagian teks, dan juga ciri
kebahasaannya. Dengan mengerti tujuan, bagian-bagian, dan ciri kebahasaan teks
pembaca juga akan lebih mudah mengenali jenis teks, sehingga akan lebih mudah
merespon makna yang ada dalam teks tersebut.
2.
Fungsi/ Tujuan Teks Narrative
Pada dasarnya teks narrative adalah teks yang
termasuk dalam kelompok story karena isinya berupa cerita. Maka tujuan
utamanya adalah menyajikan cerita. Dengan kalima-kalimat yang berbeda, tujuan
atau fungsi dari teks jenis narrative diungkapkan oleh para ahli bahasa. Menurut
Anderson & Anderson (2003: 6) dalam bukunya “Text Types in Englis 2”
tujuan teks jenis narrative adalah to present a view of the world
that entertains or informs the reader. Pendapat ini menunjukkan bahwa teks narrative
adalah teks yang menyajikan pemandangan dunia dengan tujuan menghibur atau
memberi informasi kepada pembacanya.
Seiring dengan pendapat Anderson & Anderson di atas,
Sudarwati & Grace (2007: 154) mengungkapkan bahwa tujuan teks narrative adalah
to entertain the reader with a story that deals with complications or
problematic events which lead to a crisis and in turn finds a resolution.
Pendapat ini tidak hanya sekedar memberikan tujuan teks akan teteapi juga
menjelaskan karakteristik teks narrative. Teks narrative memang
bertujuan untuk menghibur pembacanya, namun hiburan dalam teks tersebut
mencakup permasalahan (complication) yang menuju pada puncak masalah (crisis)
dan diakhiri dengan pemecahannya (resolution).
Dengan bahasa yang lebih sederhana Macken (1991: 30)
mengemukakan bahwa tujuan teks narrative adalah to amuse, entertain
and to deal with actual or vicarious experience in different ways. Pendapat
ini secara sederhana mengungkapkan bahwa tujuan teks jenis narrative adalah
sekedar memberikan hiburan pada pembacanya mengenai cerita nyata atau khayalan
dengan cara yang berbeda.
Dari keseluruhan pendapat tentang tujuan teks narrative yang
dikemukakan di atas oleh sumber yang berbeda-beda dapat ditarik kesamaan yaitu
bahwa teks narrative bertujuan memberikan hiburan kepada pembacanya. Hal
ini seperti yang diungkapkan oleh Sadler & Hayllar (2004: 13) bahwa the
purpose of narrative is to entertain and amuse readers.
3.
Generic Structure Teks Narrative
Setelah mengenali teks narrative dari tujuannya,
maka pembaca juga harus mengenali bagian-bagian teks narative agar pesan
yang ada dalam teks dapat diterima dengan tepat. Bagian-bagian teks ini sering
dikenal dengan generic structure atau schematic structure atau
structure. Bagian-bagian teks narrative
paling sederhana terdiri dari tiga bagian utama, seperti yang dikemukakan
oleh Sadler & Hayllar (2004: 13); yaitu Orientation, Complication, dan
Resolution. Bagian orientation merupakan bagian beginning;
yaitu bagian pengenalan. Bagian ini berisi when, where, what, and why the
character(s), the time, the place, and the direction of the story are all
introduced (Sadler & Hayllar 2004: 13). Pada bagian ini ditemukan
informasi tentang siapa tokoh yang ada dalam cerita, kapan waktu yang menjadi
setting cerita, kejadian yang mengawali cerita, dan tempat yang menjadi setting
cerita. Pada bagian complication adalah bagian middle; yaitu
bagian tengah dari teks narrative. Bagian ini memuat munculnya
permasalahan dalam cerita. Bagian yang terakhir adalah resolution yang
merupakan ending; yaitu bagian yang membawa pada akhir cerita. Pada
bagian ini memuat pemecahan masalah yang ada dalam cerita. Pemecahan masalah
tidak harus selalu berakhir dengan happy ending ataupun sad ending tetapi
yang jelas permasalahan yang ada dalam cerita menemukan jalan pemecahannya.
Teks narrative ada juga yang terdiri dari empat
bagian. Meskipun terdiri dari empat bagian, dalam teks tersebut hanya ada tiga
bagian utama. Dalam teks narrative yang terdiri dari empat bagian itu
yang satu adalah bagian optional; artinya satu bagian boleh ada boleh
juga tidak ada. Seperti yang diungkapkan oleh Sudarwati & Grace (2007: 154)
bahwa bagian teks narative terdiri dari orientation, complication, resolution,
dan re-orientaion. Secara global, yang dimuat pada bagian orientation
adalah pengenalan cerita yang ada dalam teks tersebut. Pengenalan tersebut
memuat tokoh yang ada dalam cerita, pengenalan waktu yang menjadi setting
cerita, dan juga tempat yang menjadi latarbelakang cerita. Bagian yang kedua,
yaitu complication, memuat munculnya permasalahan dalam cerita.
Permasalahan dalam cerita akan menemukan pemecahannya pada bagian yang ke tiga,
yatitu bagian resolution. Bagian yang ke empat adalah bagian optional
yang boleh ada dalam suatu teks narrative namun bukan utama. Bagian ini
memuat pesan moral yang ada dalam cerita tersebut yang disampaikan oleh
penulisnya.
Seiring dengan pendapat Sudarwati & Grace di atas,
Macken (1991: 3) juga mengungkapkan bagian yang sama pada teks jenis narrative.
Hanya saja generic structure teks narrative menurut Macken
ini juga menyertakan evaluation. Sehingga bagin-baginnya adalah orientation,
plus evaluation, complication (s), resolution, dan re-orientation.
Pada bagian orientation berisi pengenalan yang meliputi pengenalan
tokoh, tempat, dan waktu dalam cerita. Setelah orientation, bagian
selanjutnya adalah evaluation. Bagian in belum ada pada
pendapat-pendapat yang diungkapkan di atas. Bagian evaluation memuat
cerita yang menjadi pengantar menuju pada complication. Sedangkan bagian
complication memuat munculnya permasalahan yang ada dalam cerita. Jadi
pada teks yang memiliki bagian evaluation dan complication, akan
terlihat perbedaan bahwa ada bagian yang mengantarkan pada munculnya
permasalahan. Bagian selanjutnya adalah resolusion. Bagian ini sama
dengan resolution yang dikemukakan oleh pendapat yang lain; yaitu bagian ini
memuat pemecahan permasalahan yang ada dalam compliation. Bagian yang
terakhir adalah re-orientation. Bagian ini juga optional; yang boleh ada
ataupun tidak ada dalam sebuah teks narrative tanpa mengurangi
substansinya. Bagian ini berisi saran ataupun pesan moral dari
penulisnya berkaitan dengan cerita yang ada dalam teks.
Ada yang
menggunakan istilah lain dalam menunjukkan bagian yang berisi pesan moral atau
saran dari penulis dengan istilah coda. Seperti yang diungkapkan oleh Anderson
& Anderson (2003: 8) bahwa teks
jenis narrative terdiri dari lima
bagian; yaitu orientation, complication, sequence of events, resolution, dan
coda. Pada bagian orientation berisi pengenalan tentang tokoh dan
juga waktu dan tempat yang menjadi setting cerita. Pada bagian yang kedua
adalah complication. Bagian ini berisi tentang permasalahan yang muncul
dalam cerita. Bagian yang ketiga adalah sequence of events. Bagian ini
sebenarnya secara otomatis sudah tercakup dalam cerita karena bagian ini berisi
tentang urutan kejadian. Biasanya bagian ini mengantarkan pada bagian resolution.
Bagian resolution adalah bagian yang berisi tentang pemecahan dari
permasalahan yang muncul dalam cerita. Bagian ini juga dapat menjadi bagian
akhir dari cerita. Namun apabila dilengkapi dengan bagian coda, maka
teks tersebut akan diakhiri dengan pesan moral atau saran dari penulis. Bagian
ini merupakan bagian optional; yaitu bagian yang menjadi pilihan dalam teks.
Perhatikanlah contoh analisa teks
narrative berikut ini!
Example 1:
Title
|
Guller, The Giant Boy
|
Orientation
(beginning)
|
Long
time ago, there was a boy in a small village. That boy was Guller.
|
Complication
(middle)
|
One day when he sailed, his ship sank. He swam ashore to
the island of Liliput. He was very tired so he fell asleep. Hundreds of tiny
people pulled him to the ground with the rope.
|
Resolution
(ending)
|
When he woke up, he made friends with the tiny people.
They untied the rope and gave him the food. Their bread was so tiny. In one
meal, he ate a thousand loaves of bread, a hundred plates of chicken, a
hundred cows, and a hundred sheep.
The tiny people took him to meet their king and queen.
The king’s hand was so tiny that he used only one finger to shake it.
|
Pada
contoh di atas dapat dilihat dengan jelas bagian-bagian teks narrative yang
terdiri dari orientation, complication, dan resolution.
Example 2:
Title
|
Guller, The Giant Boy
|
Orientation
|
Long
time ago, there was a boy in a small village. That boy was Guller.
|
Complication
|
One
day when he sailed, his ship sank. He swam ashore to the island of Liliput.
He was very tired so he fell asleep. Hundreds of tiny people pulled him to
the ground with the rope.
|
Resolution
|
When
he woke up, he made friends with the tiny people. They untied the rope and
gave him the food. Their bread was so tiny. In one meal, he ate a thousand
loaves of bread, a hundred plates of chicken, a hundred cows, and a hundred
sheep.
The
tiny people took him to meet their king and queen. The king’s hand was so
tiny that he used only one finger to shake it.
|
Re-orientation
|
Everything was so small. I felt like a giant among them.
|
Pada
contoh di atas dapat dilihat dengan jelas bagian-bagian teks narrative yang
terdiri dari orientation, complication, resolution, dan ditutp
dengan re-orientation (coda).
Example 3:
Title
|
Guller, The Giant Boy
|
Orientation
|
Long
time ago, there was a boy in a small village. That boy was Guller.
|
Evaluation
|
He
always sailed in the sea using his father’s old ship.
|
Complication
|
One
day when he sailed, his ship sank. He swam ashore to the island of Liliput.
He was very tired so he fell asleep. Hundreds of tiny people pulled him to
the ground with the rope.
|
Resolution
|
When
he woke up, he made friends with the tiny people. They untied the rope and
gave him the food. Their bread was so tiny. In one meal, he ate a thousand
loaves of bread, a hundred plates of chicken, a hundred cows, and a hundred
sheep.
The
tiny people took him to meet their king and queen. The king’s hand was so
tiny that he used only one finger to shake it.
|
Re-orientation
|
Everything was so small. I felt like a giant among them.
|
Pada
contoh di atas dapat dilihat dengan jelas bagian-bagian teks narrative yang
terdiri dari orientation, evaluation, complication, resolution, dan
re-orientation.
Example 4:
Title
|
Guller,
The Giant Boy
|
Orientation
|
Long
time ago, there was a boy in a small village. That boy was Guller.
|
Complication
|
One
day when he sailed, his ship sank.
|
Series
of events
|
He
swam ashore to the island of Liliput. He was very tired so he fell asleep.
Hundreds of tiny people pulled him to the ground with the rope.
|
Resolution
|
When
he woke up, he made friends with the tiny people. They untied the rope and
gave him the food. Their bread was so tiny. In one meal, he ate a thousand
loaves of bread, a hundred plates of chicken, a hundred cows, and a hundred
sheep.
The
tiny people took him to meet their king and queen. The king’s hand was so
tiny that he used only one finger to shake it.
|
Coda
|
Everything
was so small. I felt like a giant among them.
|
Pada
contoh di atas dapat dilihat dengan jelas bagian-bagian teks narrative yang
terdiri dari orientation, complication, series of events, resolution, dan
coda.
Tugas
: Cobalah untuk menganalisa teks berikut ini sesuai dengan bagian-bagiannya!
a) Apakah saudara dapat menemukan bagian orientation?
b) Apakah saudara dapat menemukan bagian evolution?
c) Apakah dapat menemukan bagian complication?
d) Apakah saudara dapat menemukan bagian resolution?
e) Apakah saudara dapat menemukan bagian re-orientaion (coda)?
The Lion and the Little Mouse
Once,
when a lion was asleep, a little mouse began running up and down upon him. The
lion was wakened and he got very angry. He placed his big paw upon the little
mouse and opened his jaws to swallow him.
The
little mouse cried and persuaded the lion not to swallow him. He said that he
would never forget the lion’s kindness. He promised that he would return his
kindness someday. The lion was so amused to hear the mouse’s promise that he
lofted up his paw and left the mouse go.
Some
times later, the tiny mouse
heard the lion’s desperate roar. When he went to see what was happening, he
found the lion trapped in a hunter’s strong net. The king of the jungle
despaired because he could not free himself from the net. The mouse
remembered his promise. Without words he set to work nibbling at the net with
his sharp teeth. The lion was finally free from the net.
|
4.
Linguistic Feature Teks Narrative
Sebuah teks dapat dikenali dari bentuk ciri kebahasaannya.
Ciri kebahasaan dalam teks sering pula disebut dengan istilah linguistic
feature. Yang paling sederhana Anderson & Anderson (2003: 8) mengatakan
bahwa linguistic feature teks narrative adalah specific
characters, time words that connect events to tell when they occur, verbs to
show the actions that occur in the story, descriptive words to portray the
characters and settings. Dalam sebuah teks narrative akan ditemukan specific
characters; yaitu tokoh khusus yang menjadi pelaku dalam cerita. Pada teks
tersebut juga ditemukan time words that connect events to tell when they
occur; yaitu keterangan waktu yang menunjukkan urutan waktu kejadian.
Sebagai contoh keterangan waktu akan ditemukan once upon the time, then,
next, dsb. Pada teks tersebut juga akan ditemukan verbs to show the
actions that occur in the story. Hal ini menunjukkan bahwa pada teks jenis narrative
menggunakan kata kerja yang menunjukkan kegiatan atau kejadian pada cerita
tersebut. Pada teks tersebut juga ditemukan descriptive words to portray the
characters and settings; yaitu keterangan yang memberikan gambaran pada
tokoh dan juga tempat kejadian yang menjadi latar belakang cerita.
Dengan ciri kebahasaan yang lebih mudah dikenali, Sudarwati
& Grace (2007: 74) mengungkapkan bahwa linguistic feature teks narrative
terdiri dari focus on specific and individualized participants, the use
of material process (action verbs), the use of behavioral and verbal processes,
the use of relational and mental processes, the use of past tenses, the use of
temporal conjunctions and circumtances. Pada ciri yang pertama disebutkan
bahwa dalam teks narrative ditemukan focus on specific and
individualized participant. Hal ini berarti bahwa pada teks narrative akan
ditemukan tokoh yang jelas; misalnya saja dengan disebutkan nama “Cinderella”
atau dengan menyebutkan tokohnya seperti “the poor man”, “the King”, dsb. Ciri
yang kedua adalah adanya the use of material process (action verbs).
Ciri ini menunjukkan bahwa pada teks jenis narrative menggunakan kata
kerja yang menunjukkan adanya kegiatan; misalnya went, sailed, dsb. Ciri
yang ketiga menunjukkan adanya the use of behavioral and verbal processes. Hal
ini menjelaskan bahwa pada teks narrative juga ditemukan kata kerja yang
menunjukkan kegiatan verbal; misalnya said, told, asked, dsb. Ciri
kebahasaan yang lain dalam teks narrative adalah the use of
relational and mental processes. Ciri ini menunjukkan bahwa dalam teks narrative
juga menggunakan kata kerja yang menunjukkan kegiatan pikiran;
misalnya thought, remembered, dsb. Selain ciri-ciri yang telah
disebutkan, ada ciri kalimat-kalimat dalam teks narrative yang sangat
mudah dikenali; yaitu the use of past tenses. Dengan ciri kebahasaan ini
jelas sekali bahwa teks jenis narrative menggunakan past tense dalam
kalimat-kalimatnya. Ciri selanjutnya adalah the use of temporal conjunctions
and circumtances. Ciri ini juga cukup mudah untuk ditemukan dalam teks
jenis narrative karena teks narrative merupakan kelompok story jadi
pasti menggunakan keterangan waktu. Keterangan waktu tersebut menunjukkan
urutan cerita yang ada; misalnya one year later, when, one day, dsb.
Dengan bahasa yang cukup mudah untuk dimengerti, Macken (1991:
30) mengungkapkan bahwa teks jenis narrative memiliki ciri focus on
specific (usually individualized) participants, use of past tense, use of
temporal conjunctions and circumtances, use of material (or action) processes
(in ‘complication’ and ‘resolution’ stages especially), dan use of
relational and mental processes (in ‘orientation’ and ‘evaluation’ stages
especially). Berdasarkan ciri-ciri kebahasaan yang diungkapkan tersebut,
maka dalam teks jenis recount akan ditemukan bahwa tokoh dalam cerita bersifat
khusus, disini dijelaskan bahwa lebih banyak teks narrative yang
emnggunakan tokoh individu. Tokoh yang dimaksudkan adalah dengan menyebutkan
nama seseorang. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam cerita menggunakan bentuk
lampau; yaitu past tense. Dalam teks juga ditemukan keterangan
waktu yang menunjukkan urutan cerita; misalnya a week later, while, two
days, dsb. Ciri yang lain adalah ditemukannya kata kerja yang menunjukkan
kegiatan. Ciri ini akan banyak ditemukan biasanya pada bagian orientation dan
complication. Ciri penggunaan kata kerja yang menunjukkan kegiatan
verbal dan kegiatan pikiran; seperti said, told, thought, dsb akan
banyak ditemukan pada bagian orientation dan evaluation.
Perhatikanlah contoh analisa linguistic feature teks jenis narrative
berikut ini!
Example 1:
Pada contoh di atas dapat dilihat dengan
jelas bahwa dalam teks narrative ditemukan ciri kebahasaan yang menunjukkan
specific character; yaitu: a boy, ciri kebahasaan yang
menunjukkan penggunaan time words; yaitu: long time ago, one day,
when, ciri kebahasaan yang menunjukkan penggunaan action verbs, yaitu:
woke up, ate, took, dan ciri kebahasaan yang menunjukkan penggunaan descriptive
words; yaitu: tiny, small.
Example 2:
Pada teks narrative
di atas dapat ditemukan linguistic feature yang menunjukkan
identitas teks narrative. Pada teks tersebut terdapat ciri specific
character: a lion, a little mouse, ciri penggunaan temporal conjunction:
once, ciri penggunaan verbal process: said, promised, ciri
penggunaan action verbs: went, found, ciri penggunaan circumtances: sometimes
later, when, dan ciri penggunaan mental process: remembered.
Example 3:
Pada analisa linguistic feature
teks narrative di atas dapat ditemukan ciri-ciri kebahasaan yang
menunjukkan identitas teks narrative. Pada teks tersebut terdapat
penggunaan specific participant: a poor man, the king, penggunaan mental
process: wanted, penggunaan temporal conjunction and circumtance: a long
time ago, after that, then, penggunaan material (or action) process:
gave, sold, bought, penggunaan past tense: gave, was, realized.
Tugas : Cobalah untuk menganalisa linguistic
feature teks berikut ini!
a) Apakah saudara dapat menemukan specific characters? Jika ya
sebutkan!
b) Apakah saudara dapat menemukan penggunaan temporal conjunction
and circumtances? Jika ya sebutkan!
c) Apakah saudara dapat menemukan penggunaan past tense? Jika
ya sebutkan!
d) Apakah saudara dapat menemukan penggunaan material process (action
verb) Jika ya sebutkan!
e) Apakah saudara dapat menemukan verbal process? Jika ya sebutkan!
Cinderella
Once upon time, there was a girl named Cinderella. She
lived with her step-mother and two step-sisters. She had to do all the
household chores.
One day, the King invited all the ladies in the Kingdom
to go to a hall in the palace. He wanted to find the Crown Prince’s wife.
The step-sisters went to the hall that night with their
mother. Cinderella was alone. She cried because she actually wanted to go to
the hall too.
Just then, a fairy godmother came. With her magic wand,
she gave Cinderella a coach, two horses, and footmen. She also gave
Cinderella a lovely dress to wear to the hall and a pair of glass slippers.
She told Cinderella to come home before midnight.
At the hall, Cinderella danced all night with the Prince.
The Prince fell in love with her. At midnight Cinderella ran home.
Unfortunately, one of her glass slippers slipped at the door. She did not
have time to put it back on. The Prince was sad as he could not find Cinderella
again that night.
The next day, the Prince and his men brought along the
glass slipper. They went all over the Kingdom to search for the owner.
After searching for a long time, finally, they came to
Cinderella’s house. The slipper fitted to her. The Prince was very happy to
find Cinderella again. They got married and lived happily.
|
D.
RANGKUMAN
Membaca teks narrative
adalah suatu kegiatan yang berkaiatan dengan proses pemahaman suatu tulisan
yang memuat cerita untuk memberikan hiburan kepada pembacanya. Teks
jenis narrative adalah teks yang termasuk dalam kelompok story.
Teks jenis ini
memiliki fungsi utama memeberikan hiburan atau informasi kepada pembacanya. Bagian-bagian
dari teks jenis narrative yang sederhana adalah orientation,
complication, dan resolution. Bagian-bagian teks jenis narrative
yang lengkap adalah orientation, evaluation, complication,
resolution, dan re-orientation.
Orientation berisi tentang setting dari cerita;
yaitu kapan dan dimana cerita tersebut terjadi, dan juga tokoh dari cerita
tersebut. Complication berisi tentang munculnya permasalahan dalam
cerita. Complication bisa dijembatani dengan adanya evaluation.
Bagian pemecahan dari permasalahan adalah resolution. Teks jenis
narrative yanng detil akan ditutup denga re-orientation atau coda;
yang berisi tentang opini penulis atau pesan moral dalam teks.
Teks narrative mimiliki ciri kebahasaan yang dapat
menunjukkan identitas teks jenis narrative. Ciri kebahasaan tersebut
sering dikenal dengan linguistic feature. Dalam teks narrative, linguistic
feature yang dapat membantu pembaca untuk mengenali teks jenis narrative
diantaranya adalah focus on specific participants, use of past tense, use of
temporal conjunctions and circumtances, use of material (or action) processes,
use of relational and mental processes. Ciri kebahasaan yang dapat dilihat
adalah adanya tokoh khusus dalam cerita, kalimat-kalimat yang menggunakan
bentuk lampau (past tense), keterangan waktu, kata kerja yang
menunjukkan kegiatan, serta kata kerja yang menunjukkan kegiatan verbal dan
pemikiran.
E. LATIHAN
1. Buatlah kelompok yang
terdiri dari 3-4 orang!
2. Diskusikan bagian-bagian
teks berikut ini!
3. Diskusikan linguistik
feature teks berikut ini!
Snow White
Once upon a time there lived a little girl named Snow White. She lived with
her aunt and uncle because her parents were dead.
One day she heard her aunt and uncle talking about leaving Snow White in
the castle because they both wanted to go to America and they didn’t have
enough money to take Snow White.
Snow White did not want her aunt and uncle to do this, so she decided
that it would be best if she ran away. The next morning she ran away into the
woods. She was very tired and hungry.
Then she saw the little cottage, she knocked but no one answered. So, she
went inside and fell asleep.
Meanwhile, the seven dwarf were coming home from work. They went inside.
There they found Snow White sleeping. Then Snow White woke up, she saw the
dwarf. The dwarf said, “What is your name?” Snow White said, “My name is Snow
White”.
The dwarf said, “if you wish, you may live here with us”. Snow White
said, “Oh could I?, Thank you”. Then Snow White told the dwarf the whole
story. Finally, snow White and the seven dwarf lived happily ever after.
(Adapted
from Modul Bahasa Inggris Nurul Ilmi Kelas 9)
|
4. Tukarkan hasil analisa
kelompok Saudara dengan kelompok yang lain!
5. Diskusikan hasil analisa
kelompok lain bersama dengan anggota kelompok Saudara!
F. TES MANDIRI
Pilihlah jawaban yang tepat berdasarkan teks berikut!
Text 1
One day, the farmer pulled on the beet, but the beet did
not come up. “Horse, please help me pull up this beet. I want to eat it for
dinner,” said the farmer. “Sure, I’ll help you,” said the horse. But the beet
did not come up.
Then, the farmer went to the cow. “Dear cow, please help me
pull up this beet. I want to eat it for dinner,” said the farmer. “Sure, I’ll
help,” said the cow. But the beet did not come up. So, the farmer went to the
goat. “My lovely goat, please help me pull up this beet. I want to eat it for
dinner,” said the farmer. “Sure, I’ll help,” said the goat. But the beet did
not come up.
Next the farmer went to the cat. “Oh my dear cat, please
help me pull up this beet. I want to eat it for dinner,” said the farmer.
“Sure, I’ll help,” said the cat. But again the beet did not come up. So the
farmer went to the mouse. “Lovely mouse, please help me pull up this beet. I
want to eat it for dinner,” said the farmer. “Sure, I’ll help,” said the mouse.
So the mouse pulled on the cat. The cat pulled on the goat, and the goat pulled
on the cow. The cow pulled on the horse, the horse pulled on the farmer, and
the farmer pulled on the beet. And the beet came up. “Thank you horse, thank
you cow, thank you goat, thank you cat, and thank you mouse”! said the farmer.
“Now we can all eat dinner”. And they did.
1.
What is the type of the text?
a.
Report
b.
Recount
c.
Narrative
d.
Descriptive
2.
What is the story about?
a.
A farmer and a beet
b.
A farmer and his pet
c.
A farmer and many animals
d.
A farmer, a beet, and some animals
3.
How many animals did the farmer ask for
the help?
a.
Three
b.
Four
c.
Five
d.
Six
4.
“Sure, I will help”, said the cow.
The word ‘sure’ means ….
a.
No
b.
Please
c.
Sorry
d.
Of course
5.
The story has …. ending.
a.
sad
b.
funny
c.
happy
d.
surprising
6.
The story teaches us that a difficult job
can become easy when it is done …
a.
slowly
b.
quickly
c.
together
d.
with no help
7.
The resolution is given in the ….
paragraph.
a.
first
b.
second
c.
third
d.
fourth
Text 2
One day, a poor old widow, Mbok Rondo Dadapan, found a
golden snail. She took it home and put it in a jar. She took good care of it.
All of a sudden, unexpected good things started to happen
in Mbok Rondo’s life. Coming back from her daily fishing, for example, she
would find delicious food on the table. The house was always clean. When this
went for several days, she colud not resist to find out who the mysterious kind
person was. She peeped through a hole in wall of her house.
(Adapted
from Detik-Detik Menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris 2007)
8.
What is the purpose of the text?
a.
To entertain readers
b.
To describe something
c.
To retell past events
d.
To describe how something is done through
a sequence of steps
9.
Where did Mbok Rondo Dadapan keep the
golden snail?
a.
In a aquarium
b.
In a pond
c.
At a widow sill
d.
In a jar
10. Here is the use of action verb on the text
a.
one day
b.
Mbok Rondo Dadapan
c.
was
d.
peeped
Lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini dengan tepat!
1.
Bagian dalam teks jenis narrative
yang menyebutkan tokoh, waktu, dan tempat adalah ….
2.
Bagian dalam teks jenis narrative
yang menyebutkan munculnya permasalahan adalah ….
3.
Bagian dalam teks jenis narrative
yang menyebutkan pemecahan permasalahan adalah ….
4.
Bagian dalam teks jenis narrative
yang menyebutkan opini penulis atau pesan moral adalah
5.
Teks jenis narrative bertujuan
untuk memberikan ….
6.
Ciri kebahasaan untuk mengenali teks
sering disebut dengan …..
7.
Kalimat-kalimat dalam teks narrative menggunakan
tense …..
8.
‘said, told, talked’ adalah contoh
dari ….. verbs
9.
‘once, the next day, then’
merupakan contoh dari ….
10. ‘remembered, thought, imagined’ adalah contoh dari ….. process
Cobalah untuk menganalisa
teks berikut ini berdasarkan bagian yang ada dalam tabel!
Beauty
and the Beast
Once upon time, there was a prince. He was good looking
and very rich. He lived in a beautiful castle together with his staffs and
servants.
One rainy dark night, a woman came to his castle. She was
old and ugly. The prince didn’t like her and sent her away. After he sent the
woman away, she turned into a beautiful fairy. She cast a spell over the
prince and his castle. The prince became a beast. He was no longer good
looking. He looked very ugly instead all his servants turned into furniture.
One day, an old man named Maurice was traveling past the
castle. It was raining so hard that he decided to enter the castle. When the
beast saw him, he captured him.
After some time, Maurice’s daughter, Belle, began to
worry about him. She started to look for him. Finally, she arrived in the
castle and she found her father there. She asked the beast to let her father
go but he refused. Belle, then, agreed to stay in the castle so that her
father could go home.
While Belle was staying at castle, the beast slowly
changed. He was not mean anymore. Belle began to like him and finally they
fell in love with each other. Right after she declared her love for him the
spell was broken. The Beast and his servants became human again. Then, the
Beast and Belle got married. They lived happily ever after.
(Adapted from English on Sky Kelas
VIII)
|
Fill in the table based on the text above!
Title
|
…………………………………………………………………
|
Orientation
|
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
|
Complication
|
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
|
Resolution
|
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
|
Answer the questions based on the text above!
- What’s the purpose of the text?
____________________________________________________________
- How many characters are there?
____________________________________________________________
- Whom the prince lived in a castle with?
____________________________________________________________
- What happened after the prince sent the ugly woman away?
____________________________________________________________
- Why did Maurice decide to enter the castle?
____________________________________________________________
- What did the beast do when he saw Maurice?
____________________________________________________________
- Did Belle agree to stay in the castle?
____________________________________________________________
- What happened while Belle was staying in the castle?
____________________________________________________________
- Did the Beast and Belle get married?
____________________________________________________________
- “Belle began to like him …” (par 5)
The underlined word refers to
……….
____________________________________________________________
BAB III
KEGIATAN BELAJAR 2
MENULIS TEKS NARRATIVE
A.
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan menulis teks narrative
B.
MATERI POKOK :
1. Pengertian
2.
Langkah retorika penulisan teks narrative.
C.
URAIAN MATERI
1.
Pengertian
Pada kegiatan
belajar ini pembahasan terfokus pada menulis teks narrative. Menulis
adalah suatu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Hal ini dikatakan
produktif karena kegiatan menulis menghasilkan suatu bentuk tulisan. Menulis
dalam wikipedia didefinisikan dengan representation of
language in a textual medium through the use of a set of signs or
symbols. Pengertian ini
memberikan penjelasan bahwa menulis merupakan pengejawantahan penggunaan bahasa
melalui media yang menggunakan simbol-simbol. Bentuk hasil dari kegiatan
menulis dapat berupa teks. Teks dalam bahasa Inggris ada berbagai macam jenis,
salah satunya adalah jenis narrative. Teks jenis ini adalah bentuk hasil
tulisan yang mengungkapkan cerita dengan tujuan untuk memberikan hiburan kepada
pembacanya. Dari penjelasan-penjelasan di atas telah diperoleh pengertian
tentang menulis dan teks narrative. Dengan demikian, dapat diperoleh
pengertian secara utuh tentang “menulis teks narrative”. Pengertian
“menulis teks narrative” adalah suatu kegiatan untuk mengungkapkan
dengan menghasilkan tulisan yang memuat cerita dengan tujuan untuk memberikan
hiburan kepada pembacanya.
2.
Langkah Retorika Penulisan
Teks Narrative
Dalam menulis teks berjenis narrative, perlu
diperhatikan hal-hal yang menunjukkan ciri-ciri teks jenis tersebut. Seperti
halnya dalam mengenali teks narrative, maka dalam penulisan pun penulis
juga harus mampu menunjukkan identitas teks narrative. Hal-hal yang
perlu diperhatikan secara explisit adalah linguistic feature
(ciri kebahasaan) nya. Ciri kebahasaan yang dapat menjadi identitas teks jenis narrative
diantaranya adalah focus on specific and individualized participants, the
use of material process (action verbs), the use of behavioral and verbal
processes, the use of relational and mental processes, the use of past tenses,
the use of temporal conjunctions and circumtances (Sudarwati & Grace,
2007: 74). Selain itu ciri implisit seperti tujuan teks, bagian-bagian teks
yang sangat dipengaruhi oleh pikiran utama juga harus diperhatikan dalam
penulisan.
Untuk menuliskan teks jenis narrative penulis harus
dapat menunjukkan identitas teks jenis tersebut dengan memberikan tujuan teks
yang menghibur pembacanya. Seperti yang diungkapkan oleh Sadler & Hayllar
(2004: 13) bahwa the purpose of narrative is to entertain and amuse readers.
Penulis dapat menulis teks jenis narrative dalam bentuk novel, dongeng,
legenda, ataupun cerita. Karena isi teks jenis narrative itu berupa
dongeng, maka runtutan cerita harus mengikuti suatu urutan kejadian yang dalam
bahasa Inggris sering dikenal dengan sequence of events. Urutan cerita
tersebut dapat dipahami dengan melihat bagian-bagian teks. Secara sederhana,
bagian yang termasuk di dalam teks jenis narative ada tiga macam, yaitu Orientation,
Complication, dan Resolution (Sadler & Hayllar, 2004: 13).
Namun, secara lebih detail dan lengkap, bagian-bagian tersebut dapat tersiri
dari Orientation, Evaluation, Complication, Resolution, dan Re-Orientation
(Macken, 1991: 30). Berikut ini akan diperjelas isi dari masing-masing bagian.
Orientation adalah bagian dari teks yang berisi
tentang pembukaan dari suatu cerita. Pada bagian ini, penulis atau pencerita
memberitahukan kepada pembacanya mengenai pengenalan yang sering dikenal dengan
who, when, dan where. Pada paragraph orientation,
penulis mengenalkan “who”, yaitu siapa yang menjadi tokoh dalam cerita
tersebut. Di bagian ini, penulis juga memberitahukan “when”, yaitu waktu
kejadiannya. Meskipun ceritanya tidak nyata namun waktu juga harus
diberitahukan kepada audien nya; misal Once upon a time, Long time
ago, dsb. Selain “siapa” dan “kapan”, bagian orientation dari teks jenis narrative
juga memberitahukan setting “where”, yaitu latar dimana terjadinya
cerita. Sehingga, dengan paragraph pengenalan ini, pembaca dapat masuk ke dalam
cerita yang dimaksud.
Bagian berikutnya setelah orientation adalah evaluation.
Bagian ini terkadang ada dalam suatu teks narrative, namun terkadang
juga tidak ada. Bagian ini memang berfungsi sebagai jembatan tambahan saja.
Pada bagian ini, penulis atau pencerita menggiring orientasi pembaca
kepada suatu masalah yang tertuang dalam bagian complication. Bagian
terpenting yang juga harus ada dalam suatu teks jenis narrative adalah complication.
Bagian ini memegang peranan penting dalam alur cerita karena pada bagian inilah
penulis menuangkan permulaan munculnya permasalahan yang terjadi dalam cerita.
Keseluruhan jalan cerita suatu teks akan ditentukan oleh complication
nya. Meskipun demikian, dalam suatu teks jenis narrative bisa jadi
memiliki bagian complication lebih dari satu. Hal ini tergantung pada evaluation
nya. Setelah muncul permasalahan dalam suatu cerita, maka diperlukanlah
pemecahan masalah tersebut. Bagian yang berisi jalan keluar dari permasalahan
inilah yang disebut dengan resolution. Bagian ini juga bisa jadi muncul
lebih dari satu kali, tergantung pada complication-nya. Yang perlu
ditekankan kepada siswa, adalah pada bagian ini pemecahan permasalahan tidak
selalu yang terbaik karena ini hanya tuangan ide cerita yang karena ada
permasalahan yang muncul sehingga memerlukan jalan pemecahan. Pada beberapa
cerita jenis narrative, ada yang tidak berakhir dengan resolution
saja, namun ditutup dengan ‘re-orientation’ atau terkadang
disebut ‘coda’. Bagian ini memang tidak harus ada, artinya boleh ada
boleh tidak. Pada bagian ini, penulis atau pencerita menyajikan opini nya yang
berkaitan dengan cerita tersebut. Terkadang, bagian ini berisi pesan moral yang
terkandung dalam cerita.
Berikut ini adalah bagan-bagan langkah penulisan narrative:
Langkah
penulisan yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian; orientation
(beginning), complication (middle), dan resolution (ending).
Langkah
penulisan berikut ini memuat
bagian-bagian optional dalam teks narrative. Bagian-bagian
tersebut adalah orientation diikuti bagian optional evaluation,
complication, resolution, dan ditutup dengan bagian optional coda (re-orientation).
D.
RANGKUMAN
Menulis teks narrative
adalah suatu kegiatan menggunakan keterampilan berbahasa dengan
mengungkapkan dalam bentuk bahasa tulis. Wujud ungkapan yang terangkai dari
huruf-huruf itu memuat cerita yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada
pembacanya. Dalam penulisan teks narrative harus memperhatikan
langkah-langkah retorikanya. Langkah-langkah penulisan teks bergenre narrative
adalah pada dasarnya sama seperti penulisan teks yang lainnya. Hanya saja
sebagai teks yang bergenre narrative, maka harus memperhatikan ciri
khusus kebahasaan yang ada dalam teks tersebut. Tujuan penulisan teks juga
harus mampu ditunjukkan oleh penulisnya karena ini juga merupakan identitas
teks. Dalam hal ini tujuan teks jenis narrative adalah untuk
memberikan hiburan kapada pembacanya. Urutan penulisan pun juga harus
diperhatikan dengan tepat. Sehingga tidak akan terdapat kerancuan dengan jenis
teks yang lain. Setelah penulis menentukan tema cerita, maka narator menentukan
tema dari bagian orientation. Pada bagian ini hendaknya dapat menjawab
pertanyaan “who”, “where”, dan “when” dari setting cerita.
Setelah orientation, narator menentukan tema pada
bagian complication. Yaitu bagian yang memunculkan permasalahan dalam
cerita. Bagian ini menjadi sangat penting karena bagian selanjutnya bergantung
pada complication ini.
Bagian yang menjawab complication inilah yang
disebut dengan resolution. Yaitu bagian yang memunculkan pemecahan
masalah dalam cerita. Pemecahan masalah ini bisa menjadikan cerita ‘sad ending’
atau ‘happy ending’.
E.
LATIHAN / TUGAS
1. Buatlah kelompok kecil untuk
menyusun suatu teks narrative!
2. Tukarkan hasil teks kelompok
Saudara dengan kelompok yang lain sebagai bahan diskusi!
3. Diskusikan dengan kelompok
Saudara mengenai langkah apa yang ditempuh untuk menuliskan teks tersebut!
F.
TES MANDIRI
Lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan
tepat!
1.
Dalam menuliskan teks narrative
harus mampu menunjukkan ciri explisit yang berupa ….
2. Tenses yang digunakan dalam teks berjenis narrative
adalah …
3. Suatu teks berjenis narrative minimal memiliki ….. bagian
4. Suatu teks berjenis narrative yang paling lengkap terdiri dari
…. bagian.
5. Pengenalan cerita harus dimuat pada bagian ….
6. Bagian teks yang berisi pengantar pada permasalahan adalah ….
7. Bagian yang memuat munculnya masalah adalah ….
8.
Bagian penting dalam teks jenis narrative
yang berisi pemecahan permasalahan adalah …
9.
Bagian penutup teks narrative yang
merupakan pilihan dan berisi opini penulisnya adalah ….
10. “long time ago, once upon a time” adalah contoh penggunaan ….
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat!
1. Sebutkan tujuan penulisan teks narrative!
2. Bagian apa saja yang harus dimuat dalam teks narrative yang
paling sederhana!
3. Berikan gambar bagan penulisan teks narrative yang paling
sederhana!
4. Sebutkan contoh penggunaan action verbs dalam kalimat (minimal 3
kalimat)!
5. Buatlah contoh paragraf orientation!
Cobalah
menyusun teks dengan jenis narrative dengan bantuan gambar dan kalimat-kalimat
singkat berikut ini!
(Taken from LKS Bahasa Inggris VII SMP)
Teks saudara mungkin akan diawali dengan kalimat berikut ini
Once upon time, there was a crow.
It wanted to drink water.
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Susunlah
paragraph-paragraph berikut ini menjadi teks narative yang baik yang sesuai
dengan gambar yang ada!
A
|
The shoes were so beautiful that a woman bought them and
paid the shoemaker a lot of money. Now, he could buy leather for two shoes.
|
B
|
At midnight two elves came to the shop and stitched the
shoes together very carefully. Yet, there was something strange about them.
They wore strange and dirty clothes.
|
C
|
The elves were very happy to see all those clothes. They
put them on, sang and leapt about happily.
|
D
|
The next morning, the shoemaker was surprised. There was a
beautiful pair of shoes on the table.
|
E
|
Before he went to bed, he laid the leather on the table.
Again he was surprised. When he woke up the next morning, he found two
beautiful shoes on the table.
|
F
|
The shoemaker and his wife never saw the elves again. Nut
they would never forget them. The elves had showed them how to make beautiful
shoes.
|
G
|
Soon the shoemaker became a rich man. One night, he
decided to hide to know who crept in to make beautiful shoes.
|
H
|
Once upon a time lived a very poor shoemaker. He only had
enough leather left to make one pair of shoes. He cut out the shoes and left
them on the table.
|
I
|
The shoemaker’s wife, then, made them clothes because she
wanted to thank them. After she finished sewing the clothes, she left them on
the table.
|
BAB IV
EVALUASI
A. MAKSUD DAN TUJUAN EVALUASI
Keseluruhan
pembahasan materi yang telah disajikan dalam dua kegiatan belajar diharapkan
telah dapat memberikan wawasan kepada peserta diklat untuk mendalami materi
bahsa Inggris tentanng teks narrative. Masing-masing kegiatan belajar
telah disajikan dengan memuat kompetensi dasar, materi pokok, uraian materi,
rangkuman, latihan dan tes mandiri. Meskipun demikian, dalam modul ini juga
disajikan bab tersendiri yang memuat evaluasi.
Tujuan dan
maksud evaluasi ini sebenarnya untuk mengulang dan memperdalam pemahaman
peserta diklat setelah melalui proses pada kegiatan belajar 1 dan kegiatan
belajar 2. Bab evaluasi ini memberikan pengayaan dari keseluruhan materi yang
ada dalam modul ini. Dengan demikian, bab evaluasi ini dapat membantu untuk mengetahui
apakah para peserta diklat telah menerima, memahami, dan mempu mencerna materi
yang diberikan instruktur tanpa ada penyimpangan dari garis besar isi modul,
dan selanjutnya akan disebarluaskan kepada anak didik tingkat MTs/ SMP.
Di samping itu,
setelah membaca dan menerima pengetahuan dari modul ini, para peserta diklat
akan dapat mengembangkan wawasannya sendiri dengan mengambil contoh-contoh yang
terdapat di lingkungan sekitar, Pengembangan wawasan oleh para peserta diklat
tertentu saja tidak sama, bergantung pengalaman, kemampuan merangkum, dan
menganalisis bahan modul. Dengan semakin banyak bahan yang diperoleh, maka
semakin luas wawasan untuk dikembangkan.
B. MATERI EVALUASI
Materi evaluasi ini diambil dari Kegiatan Belajar 1 dan 2
yang telah memberikan penjelasan tentang teks narrative. Pada kegiatan belajar 1 telah dibahas tentang
“membaca teks narrative” dengan materi pokok pembahasan meliputi
pengertian, fungsi/ tujuan teks narrative, generic structure teks narrative,
dan linguistic feature teks narrative. Pada kegiatan belajar
2 telah dibahas secara fokus tentang “menulis teks narrative”. Materi
pokok yang diuraikan meliputi pengertian dan langkah retorika penulisan teks narrative.
Oleh sebab itu, peserta diklat
diharapkan telah benar-benar memahami seluruh materi tersebut dalam modul ini,
khususnya tentang materi bahasa Inggris teks narrative.
Materi evaluasi dapat dibedakan menurut
kompetensi yang ditinjau dari aspek pemahaman atau pengetahuan, aspek daya
ingat, dan aspek keterampilan, mulai dari bagian awal modul sampai dengan bagian
akhir modul ini. Tingkat kemampuan orang dalam kecepatan mengerti, menafsirkan,
sampai tingkat memahami materi yang tertuang dalam materi modul tidak sama
antara satu dan yang lainnya; bergantung pada kondisi psikologis dan kebiasaan
seseorang memahami suatu bacaan.
C.
SOAL-SOAL EVALUASI
Pilihlah
jawaban yang tepat berdasarkan teks berikut!
Text 1
Long ago on the top of mount Kinabalu in Borneo, there
lived a dragon. He owned a large and beautiful pearl. People believed that he
controlled the weather with it.
The emperor of china heard this and wanted
the pearl. He sent his two sons, Wee Ping and Wee San to Borneo to steal it.
The princes, together with one hundred soldiers, set sail for Borneo in twelve
sailing junks.
When they arrived in Borneo, they set out
immediately to find the famous mountain. Their journey up the rugged slopes of
Mount Kinabalu proved very difficult. The dragon guarded his cave very fiercely
and killed many of their soldiers.
Then Wee San had a clever idea. He climbed
a tall tree, so he could see the dragon’s cave. He noted what time the dragon
left his cave to hunt for food and what time he returned to it.
Next he ordered his men to make a fake
pearl and a large kite. He waited until the dragon left his cave. Then he
placed the fake pearl in a bag, slung it across his shoulder and flew up to the
mountain-top on the kite. He exchanged the real pearl for the fake one and then
his brother pulled his kite back to the ground.
The brothers quickly returned to their
ships and set sail for China. They sailed safely home. The Emperor was thrilled
with pearl and gave a big party to celebrate his sons’ return.
(Adapted from Detik-Detik Ujian Nasional Bahasa Inggris
2007)
1. Who was Wee San?
a.
An Emperor from Chian
b.
A Dragon from Borneo
c.
A son of an Emperor
d.
A son of Wee Ping
2. The text above is written to …
a.
Describe something
b.
Entertain the readers
c.
Inform a bout good event
d.
Tell past events
3. Who had the clever idea?
a.
The Dragon
b.
The Emperor
c.
Wee Ping
d.
Wee San
4. Paragraph 2 shows …. of the problem
a.
The resolution
b.
The orientation
c.
The complication
d.
The reorientation
5. Paragraph 5 shows …. of the problem
a.
The resolution
b.
The orientation
c.
The complication
d.
The reorientation
Text 2
Once upon the time a monkey and two cats lived together in
the house of a rich family. The cats lived in the kitchen and the monkey lived
behind the house. One day the cats got a big piece of cheese. They divided it
into halves, but one piece was a little bigger than the other and each cat
wanted to have the bigger piece. So, they began to quarrel. The monkey came and
wanted to be the judge. He took a pair of scales and weighed each cheese. “Oh”
said the monkey. “One piece is much heavier than the other, but don’t worry
I’ll fix it for you”.
(Adapted
from Detik-Detik Ujian Nasional Bahasa Inggris 2006)
6. Which sentence belongs to the orientation of the text above?
a. One day the cats got the big piece of cheese
b. The cats lived in the kitchen
c. The monkey came and wanted to be the judge
d. They divided it into halves
7. ... One piece is much heavier than the other (par 4)
The underlined
word has the opposite meaning with …
a. easier c. smaller
b. lighter d. shorter
8. They divided it into halves,… (paragraph 2)
The word “it” in that
sentence refers to …
a. cheese c. monkey
b. kitchen d. piece
9. Berikut ini contoh penggunaan action verbs dalam teks di atas, kecuali
…
- divided
- took
- said
- weighed
Lengkapilah
pernyataan-pernyataan berikut ini!
1.
Teks jenis narrative bertujuan
untuk memberikan ….
2.
Pengenalan cerita harus dimuat pada
bagian ….
3.
Bagian teks yang berisi pengantar pada
permasalahan adalah ….
4.
Bagian yang memuat munculnya masalah
adalah ….
5.
Runtutan cerita yang mengikuti suatu
urutan kejadian yang dalam bahasa Inggris sering dikenal dengan ….
6.
Dalam menuliskan teks narrative
harus mampu menunjukkan ciri explisit yang berupa ….
7.
Dalam menuliskan teks narrative
harus mampu menunjukkan ciri implisit yang berupa ….
8.
‘once, the next day, then’
merupakan contoh dari ….
9.
Suatu teks berjenis narrative yang
paling lengkap terdiri dari ….
10. Suatu teks berjenis narrative yang paling sederhana terdiri dari
….
Cobalah
menyusun paragraf-paragraf berikut ini agar menjadi teks narrative yang
baik!
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1.
Jelaskan pengertian membaca teks narrative!
2.
Sebutkan fungsi/ tujuan dari teks narrative!
3.
Sebutkan generic structure yang
paling sederhana pada teks narrative!
4.
Jelaskan pengertian menulis teks narrative!
5.
Gambarkan langkah retorika penulisan teks
narrative yang lengkap!
Cobalah menganalisa teks
berikut ini berdasarkan generic structure nya!
A Game You Should
Not Play
Once upon a time, a boy named Jack had to look after his
father’s sheep. Everyday, Jack took the sheep up the hill where the grass was
rich and green.
While the sheep grazed on the hill, Jack sat on the rock
and watched them. Everyday he sat on the same rock and watched the sheep. He
felt bored and lonely. “I have nothing to do”, he thought.
One day, he decided to play a game. He ran down the hill
crying, “wolf! Wol! Wolf!”
All the villagers rushed out their houses and ran up the
hill. Jack laughed at them because there was no wolf.
The next day, he felt bored and lonely again. He played
the same game. “Wolf! Wolf! Wolf!” he cried, running down the hill.
The villagers rushed out of their houses and ran up the
hill a second time. Jack laughed at them again because there was no wolf. The
villagers were angry.
The next week, when Jack was bored and lonely, he played
the same game again. He ran down the hill and cried, “Wolf” but the villagers
did not rush out of their houses. They remained at home.
Jack went back to his sheep. Then the wolves came. Jack
cried “Wolves! Wolves! Wolves!” the villagers heard him but they did not rush
out of their houses. They remained at home.
That day, Jack cried bitterly because he lost five of his
father’s sheep. He realized that he should not play a seroius thing as a
game.
(Adapted
from The Bridge English Competence Grade VIII)
|
Cobalah menganalisa teks di atas dengan memperhatikan
linguistic feature nya!
Cobalah menyusun teks bejenis narrative dengan
berdasarkan gambar yang tersedia!
(Taken from English on Sky2)
BAB V
PENUTUP
A.
TINDAK LANJUT
Pembelajaran
pendalaman materi bahasa Inggris terutama tentang teks narrative diharapkan
tidak berhenti hanya sampai selesai mendalami materi modul ini. Oleh karena
itu, setelah pembelajaran modul ini diperlukan tindak lanjut. Untuk
menindaklanjuti pembelajaran dalam modul ini, Saudara diminta untuk mencari dan
membaca lebih lanjut materi terkait dari berbagai sumber yang terdapat di
perpustakaan Diklat setempat, sumber dari internet, dan sumber-sumber yang
lain. Saudara dapat mendiskusikan dengan kolega ataupun dengan ahli yang
berkompeten berkaitan dengan materi dan bahan-bahan yang Saudara dapatkan di
luar modul ini.
Dengan tindak
lanjut kegiatan pembelajaran untuk pendalaman materi bahasa Inggris, peserta
akan mendapatkan wawasan yang lebih luas dan terus berkembang. Sedangkan bagi oeserta
diklat yang belum dapat menyelesaikan tugas dengan baik (nilai evaluasi di
bawah standar) diminta untuk lebih banyak menambah wawasan dengan terus mencoba
berbagai macam latihan yang serupa.
B.
HARAPAN
Materi yang diberikan dalam modul ini merupakan materi yang
harus dikuasai oleh peserta diklat. Penguasaan atas materi dalam modul ini
bersifat mutlak mengingat inilah materi minimal yang harus dikuasai peserta
diklat yang akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas. Materi ini masih sangat potensial untuk
dikembangkan baik dari uraian-uraian kegiatan belajar maupun pada pengembangan
soal-soal dan latihannya. Terlebih lagi teks narrative adalah teks yang
paling banyak ditemukan pada teks-teks bahan ajar di tingkat SMP/ MTs.
Sebagai pengajar
bahasa Inggris di tingkat SMP/ MTs diharapkan peserta diklat akan mampu mengaplikasikan
isi modul ini dengan dikombinasikan dengan berbagai sumber belajar yang
terdapat di lapangan. Contoh-contoh teks dalam bentuk narrative sangat
dekat dengan dunia siswa di tingkat SMP/ MTs. Contoh tersebut dapat diambil
dari short story, legend, myth, cerita bergambar, dan masih banyak
sumber yang lain lagi. Sehingga para siswa akan banyak terbantu oleh para
pengajar yang telah menguasai materi bahasa Inggris tentang teks narrative yang
telah disesuaikan dengan SK dan KD mata diklat yang sesuai dengan tingkatan
masing-masing.
Glossarium
Coda
|
:
|
Bagian optional dalam teks narrative yang
berisi opini atau pesan dari penulis
|
Complication
|
:
|
Bagian dalam teks narrative yang berisi munculnya
permasalahan dalam cerita
|
Generic Structure
|
:
|
Bagian-bagian teks
|
Genre
|
:
|
Jenis teks
|
Linguistic feature
|
:
|
Ciri-ciri kebahasaan
|
Narrative
|
:
|
Teks yang isinya bertujuan untuk memberikan hiburan kepada
pembacanya
|
Orientation
|
:
|
Bagian dalam teks narrative yang berisi pengenalan
cerita; memuat pengenalan tokoh, tempat, dan waktu
|
Resolution
|
:
|
Bagian dalam teks narrative yang berisi pemecahan
masalah yang ada dalam teks
|
Sequence of events
|
:
|
Urutan kejadian
|
Temporal sequence
|
:
|
Penghubung yang menunjukkan urutan waktu
|
1 comment:
thanks kk baik
Post a Comment